[FISIKA] Besaran dan Pengukuran

Dalam fisika terdapat besaran besaran. Besaran besaran ini sebetulnya sudah cukup akrab bagi kita sebagai contoh adalah pada penggaris. Di penggaris ada yang namanya cm atau inch. ini merupakan contoh besaran.
Sebelumnya mari kita kenal terlebih dahulu pengertian besaran

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur, memiliki satuan, dan nilainya dapat dinyatakan dengan angka. (sumber buku SPM SMA)

tetapi tentu pengertian itu dapat kita buat sendiri selagi tidak melenceng jauh dari arti sebenarnya. terserah anda ingin medefinisikan bagaimana asal anda tau seperti apa besaran itu.
Sedangkan besaran juga dibagi menjadi dua

• BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN

A. Besaran Pokok adalah besaran yang tidak diturunkan dari besaran lain dan satuannya sudah ditetapkan terlebih dahulu secara internasional. Besaran pokok : Panjang (Meter / m) , Massa (Kg), Waktu (Sekon / s) , Kuat arus listrik (Ampere / A) , Intensitas cahaya (Kandela / cd) dan jumlah zat (mol)

Singkatnya : " Besaran pokok adalah besaran yang ada dari awal. tidak disusun dari beberapa besaran yang lain"

Bayangkan besaran pokok seperti warna primer , warna primer ada tidak dihasilkan dari campuran warna apapun

B. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Misalnya . Luas, volume, massa jenis, berat jenis, kecepatan, percepatan, daya usdaha, momentum dan sebagainya.

Singkatnya : " Besaran turunan adalah besaran yang ada karena terdapat 2 atau lebih besaran pokok. Tersusun dari besaran lain"

Bayangkan besaran turunan seperti warna sekunder, diperoleh dari pecampuran warna primer

Besaran juga dibedakan menjadi

• BESARAN VEKTOR DAN BESARAN SKALAR

Besaran Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah

Anggap vektor ini adalah arah panah penunjuk jalan pada mobil

titik (A) adalah letak awal mobil akan berjalan

Titik (B) adalah arah kemana mobil akan berjalan

Sedangkan (a) adalah banyaknya mobil akan berjalan biasanya adalah (M  atau meter).

dalam fisika nanti penting untuk memperhatikan arah, Soal soal vektor biasanya adalah Gaya, Kecepatan , Kelajuan dan lainnya akan dibahas nanti.

Penting :  Nilai Arah arah yang berlawanan dikurangi.

Contoh ada bola yang mengelinding ke kanan 2m kemudian bola itu berbelok ke arah kiri 1m. berapa meter bola itu berpindah dari titik awal.
Tentu jawabannya 1M ke arah kanan yaitu dari 2m - 1m = 1m . kanan dikurangi kiri,

Contoh lainnya adalah gravitasi. gravitasi arah vektornya selalu kearah bawah.

Mobil didorong kearah kanan sehingga anak panah ke kanan.
vektor a dan F arahnya searah.

Besaran Skalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja

Besaran ini hanya mempunyai nilai. sebagai contoh yang paling mudah adalah massa.

Massa manusia mau dijengkingin dibanting atau diapain tetaplah sama.

Singkatnya 

1. besaran vektor mempunyai nilai dan arah disimbolkan dengan anak panah

2. besaran skalar hanya mempunyai nilai saja.

• Satuan adalah acuan yang digunakan dalam pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran besaran

Di dalamnya ada satuan baku dan tidak baku. 

satuan baku adalah satuan yang sudah disepakati secara internasional m , kg

satuan tidak baku adalah satuan yang tidak disepakati secara internasional contoh 1 jengkal, 2 sendok, dll

Konversi satuan panjang

Setelah satuan dikasih simbol besaran contoh KG , KM.

Tabel diatas memudahkan kalian mengkonversi satuan dari satuan yang satu ke satuan yang baku

misalkan 1pm = 1/1000.000.000.000 m

• DIMENSI

Dimensi merupakan cara besaran tersebut disusun dari besaran pokok

Dimensi dapat berguna untuk menyelidiki apakah suatu rumus benar atau tidak. Prinsipnya adalah Dimensi diruas kiri sama dengan ruas kanan

Lihat tabel berikut (Source dari Gurumuda.net)

Besaran pokok dan dimensi

Besaran turunan dan dimensi

CONTOH SOAL

Rumus luas segitiga adalah alas kali tinggi dikali 1/2 dengan satuan adalah m^2 (meter persegi)

L = A x T x 1/2 = M^2

DIMENSI

Caranya lihat masing masing komponen mempunyai satuan apa. Rumus luas mempunyai komponen A (Alas) dan T (Tinggi) dan angka (1/2). untuk angka tanpa satuan tidak dihitung/ kita abaikan saja.

Alas mempunyai satuan m lalu kita lihat tabel, dimensinya [L]. Tinggi mempunyai dimensi yang sama yaitu [L]

JADI DIMENSINYA

L = [L] x [L] = [L]^2

Ruas kiri dan kanan mempunyai Dimensi yang sama

Di kiri : [L] ada 2

Di kanan : [L] ada 2 (karena pangkat 2)

Jadi Rumus tersebut benar.

• ANGKA PENTING adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri atas angka pasti dan angka tapsiran.

Memiliki aturan seperti berikut

1. Apa aja yang termasuk angka penting?

Aturan angka penting (source https://gurumuda.net/aturan-angka-penting.htm)

1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 1,2,3,4,5,6,7,8,9
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 1208 memiliki empat angka penting. 2,0067 memiliki lima angka penting.
3. Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal bukan merupakan angka penting. Contoh : 0,0024 memiliki dua angka penting, yakni 2 dan 4
4. Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal merupakan angka penting. Contoh 1 : 0,003200 memiliki empat angka penting, yaitu 3, 2 dan dua angka nol setelah angka 32. Contoh 2 : 0,005070 memiliki empat angka penting yakni 5,0,7,0. Contoh 3 :  20,0 memiliki dua angka penting yakni 2 dan 0
5. Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka penting. Contoh : 3,2 x 10⁵ memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2. 4,50 x 10³memiliki tiga angka penting, yakni 4, 5 dan 0

2. Operasi perkalian angka penting

Perkalian dan pembagian

Jumlah angka penting harus sama dengan jumlah angka penting pada komponen yang memiliki angka penting paling sedikit

CONTOH : 4,0 x 0,02 = 0,08

4,0 mempunyai 2 angka penting

0,02 mempunyai 1 angka penting

0,08 mempunyai 1 angka penting

Penjumlahan dan pengurangan

Jumlah angka penting harus sama dengan jumlah angka penting pada komponen yang memiliki angka penting paling sedikit.

CONTOH : 0,04 + 0,015 = 0,055 -> 0,06

0,4 mempunyai 1 angka penting

0,015 mempunyai 2 angka penting

0,055 mempunyai 2 angka penting sehingga harus di bulatkan agar menjadi 1 angka penting menjadi 0,06 (Punya 1 angka penting)

Pembulatan

Penjumlahan , pengurangan, pembagian atau perkalian jika belum memenuhi syarat (Kelebihan) angka penting harus dibulatkan dengan syarat sebagai berikut

Aturan Pembulatan	Contoh
1. Angka yang lebih besar dari 5 dibulatkan Ke atas	65,78 dibulatkan menjadi 65,8
2. Angka yang kurang dari 5 dibulatkan ke bawah	67,34 dibulatkan  menjadi 67,3
3. Jika tepat angka lima maka dibulatkan ke atas  jika bilangan sebelumnya ganjil dan dibulatkan ke bawah  jika bilangan sebelumnya genap	23,65 dilbulatkan menjadi 23,625,75 dilbulatkan menjadi 25,8

Source http://contoh-soal-fisika.blogspot.co.id/2013/04/aturan-pembulatan-angka-penting.html

• Pengukuran

1. Pengukuran jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan pelat logam atau diameter bagian dalam dan luar pipa. terdiri atas skala tetap dan skala nonius. ketelitian jangka sorong terkecil 0,01 cm atau 0,1 mm dengan tingkat ketelitian 1/2 dari skala terkecil yaitu 0,005 cm atau 0,05 mm 

(Source http://mahasiswa-sibuk.blogspot.co.id/2012/01/jangka-sorong.html)

1. Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau Ø batang kayu)

2. Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang pen, Ø lubang bor, alur dll)

3. Pengukur kedalaman: Paling baik untuk pengukuran dalam lubang pen, bor dan lubang alur.

4. Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk membaca hasil pengukuran.

5. Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.

6. Patokan pembacaan skala utama (cm)

7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)

8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

Cara membaca

1. Perhatikan skala utama (Ukuran utama) Catatlah

2. Perhatikan skala Nominus (Yang berada di bagian bawah)

3. Carilah angka yang berhimpit dengan skala utama

4. Angka yang berhimpit adalah skala nonius (ingat satuannya adalah mm jadikan cm)

Hasil Pengukuran = Skala utama + Skala nonius

Hasil Pengukuran = 2,2 cm + 0,4 mm 
                              =  2,2 cm + 0,04 cm = 2,24 cm 

2. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan pelat logam atau diameter bagian dalam dan luar pipa. Memiliki skala tetap dan skala nonius. skala terkecil adalah 0,001 cm atau 0,01 mm dengan tingkat ketelitian 0,0005 cm atau 0,005 mm

(Source http://www.sainsilmu.com/2015/05/macam-macam-alat-ukur-dalam-fisika-dan.html)

(Source http://fisikastudycenter.com/animasi-fisika/289-cara-membaca-mikrometer-skrup)

Langkah-Langkah:

1. Cari angka pada skala utama, pada contoh di bawah angka yang diperoleh adalah 2,5.
2. Lanjutkan dengan mencari angka pada selubung luar yang berhimpit, pada contoh angka yang diperoleh adalah adalah 26 atau aslinya 0,26

Jumlahkan kedua angka yang diperoleh tersebut, lebih jelasnya amati ilustrasi berikut:

 (TERIMA KASIH FISIKA STUDY CENTER SUDAH MEMBUAT ILUSTRASI GIF YANG BAGUS)

Hasil Pengukuran = Skala utama + Skala nonius

END OF LESSON

SOAL LATIHAN BISA DILIHAT

Di luar website saya Haha :D

THANK FOR BUKU SPM, TEMAN TEMAN WEBSITE LAIN

saya berusaha untuk mencantumkan source karena tidak mungkin saya tulis semuanya sendiri
jika terdapat kesalahan tolong segera dikomentari , saya akan langsung perbaiki. toh kita semua sama sama belajar